800 Mahasiswa Mainkan Dolanan Tradisional Secara Virtual
SEMARANG, KOMPAS.TV - Upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, sebanyak 800 mahasiswa menggelar permainan atau dolanan tradisional Nusantara...
🔥 Related Trending Topics
LIVE TRENDSThis video may be related to current global trending topics. Click any trend to explore more videos about what's hot right now!
THIS VIDEO IS TRENDING!
This video is currently trending in Bangladesh under the topic 's'.
About this video
SEMARANG, KOMPAS.TV - Upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, sebanyak 800 mahasiswa menggelar permainan atau dolanan tradisional Nusantara. Ada 80 jenis mainan tradisional yang dimainkan serentak secara virtual di tengah pandemi Covid-19.
Memainkan dolanan tradisional serentak secara virtual ini sekaligus untuk memperingati bulan pendidikan, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa agar dolanan tradisional tidak punah ditelan kemajuan teknologi. Permainan tradisional yang ditampilkan berasal dari seluruh Indonesia seperti congklak, bentengan, der-deran, bekelan, lompat tali, egrang dan lain sebagainya.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fathur Rahman menegaskan pandemi bukan halangan untuk terus berkarya dan prestasi. Meskipun cara yang dilakukan sederhana tapi dapat menyelamatkan seni budaya Nusantara. Banyaknya peserta yang ikut dalam permainan tradisional ini, mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia atau Leprid.
Kegiatan permainan tradisional Nusantara yang dimainkan serentak secara virtual ini, mewartakan pada dunia bahwa Indonesia kaya dengan inovasi kreasi anak-anak bangsa yang sudah mulai menghilang, dan jika tidak dimainkan bisa punah.
Selain itu kegiatan ini juga menginspirasi anak-anak agar tidak bermain game online namun bisa memainkan dolanan tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang kepada kita.
#PermainanTradisional #Leprid #Virtual
Memainkan dolanan tradisional serentak secara virtual ini sekaligus untuk memperingati bulan pendidikan, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa agar dolanan tradisional tidak punah ditelan kemajuan teknologi. Permainan tradisional yang ditampilkan berasal dari seluruh Indonesia seperti congklak, bentengan, der-deran, bekelan, lompat tali, egrang dan lain sebagainya.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fathur Rahman menegaskan pandemi bukan halangan untuk terus berkarya dan prestasi. Meskipun cara yang dilakukan sederhana tapi dapat menyelamatkan seni budaya Nusantara. Banyaknya peserta yang ikut dalam permainan tradisional ini, mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia atau Leprid.
Kegiatan permainan tradisional Nusantara yang dimainkan serentak secara virtual ini, mewartakan pada dunia bahwa Indonesia kaya dengan inovasi kreasi anak-anak bangsa yang sudah mulai menghilang, dan jika tidak dimainkan bisa punah.
Selain itu kegiatan ini juga menginspirasi anak-anak agar tidak bermain game online namun bisa memainkan dolanan tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang kepada kita.
#PermainanTradisional #Leprid #Virtual
Video Information
Views
4.9K
Total views since publication
Duration
1:57
Video length
Published
May 7, 2021
Release date